Nasional, Pekanbaru -Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Seto Mulyadi meminta Pemerintah Riau segera membentuk Satuan Tugas Perlindungan Anak menyusul maraknya kasus pelanggaran hukum terhadap anak di daerah itu. Hal itu dilakukan untuk menekan angka kasus kekerasan anak.
"Hendaknya dibuat Satgas anak hingga ke tingkat RT," kata Seto Mulyadi, Selasa, 31 Januari 2017.
Menurut Seto, perlindungan terhadap anak tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri melainkan butuh kepedulian orang sekampung. Ia meminta masyarakat meningkatkan kepedulian terhadap anak. Warga himbau segera melapor kepada penegak hukum bila ada kecurigaan kekerasan anak di lingkungannya.
Baca:
Pemerkosa dan Pembunuh Balita Cantik Divonis Hukuman Mati
Seto berharap Dinas Sosial Riau lebih meningkatkan pengawasan terhadap sejumlah panti lainnya. Begitu juga memprogramkan kegiatan pelatihan pembinaan anak untuk petugas panti. Sebab kata dia, membina anak butuh kemampuan khusus untuk menghadapi karakter dan sikap dan tingkah laku anak yang cenderung berbeda satu sama lainnya.
"Pengawasan Dinsos hendaknya betul-betul ditingkatkan," ujarnya.
Kepala UPT Bina Laras Dinas Sosial Provinsi Riau Fauzi Atan membantah instansinya kecolongan dalam melakukan pengawasan panti asuhan Tunas Bangsa yang berujung meninggalnya seorang balita Muhammad Zikli usia 1,8 bulan. Zikli diduga tewas dianiaya di panti asuhan tersebut karena ditemukan luka disekujur tubuh.
Menurut Fauzi, panti asuhan Tunas Bangsa sejak awal sudah ilegal karena izin operasinalnya habis pada 2011. Dinas Sosial tidak memperpanjang izin panti karena tidak memenuhi persyaratan. Namun ternyata yayasan tetap bersekukuh untuk terus beraktivitas tanpa izin.
"Sejak awal kami sudah minta agar panti asuhan ditutup," katanya.
Yayasan Tunas Bangsa mendadak ramai diperbincangkan menyusul adanya laporan balita usia 1,8 bulan bernama Muhammad Zikli tewas diduga akibat dianiaya. Keluarga korban melihat adanya kejanggalan kematian korban yang melihat adanya luka di sekujur tubuh.
Bukan hanya itu, kasus lain kemudian berkembang saat Lembaga Perlindungan Anak Riau melakukan sidak di dua panti jompo milik Yayasan Tunas Bangsa lainnya. LPA Riau menemukan adanya praktek tidak manusiawi dilakukan yayasan terhadap penghuni panti.
RIYAN NOFITRA
Simak juga:
Firza Husein Bantah Ada Chat Mesum, Foto Itu Hasil Editan
0 Response to "Marak Kasus Pelanggaran Anak, Riau Diminta Bentuk Satgas"
Posting Komentar
Trims Atas Kunjungannya,
Silahkan Tinggalkan Jejak Anda Di Kolom Komentar Berikut Ini.