Metro, Depok - Pemerintah Kota Depok menggelontorkan Rp 51,1 miliar untuk memperbaiki 88 persen atau setara dengan 278 dari  318 unit sekolah negeri yang rusak dan menambah ruang kelas baru pada tahun ini.

Kepala Seksi Sarana dan Prasarana PAUD, Dikmas, dan SD, Dinas Pendidikan Kota Depok, Suhada, mengatakan berdasarkan data yang dilakukan pada 2016, pihaknya mencatat 278 SD, 22 SMP, 13 SMA negeri yang rusak. Dari jumlah tersebut, sebanyak 242 bangunan SD dan 26 SMP negeri akan diperbaiki.

Baca: Rp 23 Miliar Tak Terserap untuk Perbaiki Sekolah di Depok

“Pemerintah akan melakukan perbaikan sekolah yang rusak secara bertahap. Soalnya, anggaran yang dimiliki pemerintah belum cukup memperbaiki seluruh bangunan sekolah yang rusak,” ujar Suhanda, Ahad, 5 Maret 2017.

Sejak Januari 2017, kata Suhanda, pemerintah telah menginventarisasi dan memetakan profil bangunan sekolah negeri di Depok. Tujuannya untuk menentukan skala prioritas rehabilitasi maupun penambahan sarana prasarana sekolah yang rusak.

Adapun, profil sekolah yang disampaikan ke Dinas Pendidikan meliputi tahun bangunan sekolah berdiri, kepemilikan lahan, jumlah siswa, jumlah rombongan belajar dan fasilitas yang dimiliki sekolah. “Hasil profil sekolah itu merupakan kondisi terakhir bangunan sekolah. Nanti ada yang diprioritaskan untuk direhabilitasi,” ujarnya.

Suhanda menambahkan, tahun depan Dinas pendidikan telah mengajukan rehabilitasi bangunan 1 sanggar kegiatan belajar, 1 TK, 74 SD dan tujuh SMP. Untuk penambahan ruang kelas baru ada 1 TK, 22 SD dan 7 SMP. “Sudah diajukan juga yang tahun depan diperbaiki dari data yang sudah masuk,” ucap Suhanda.

Mengenai tembok SDN Kalibaru 2 Cilodong yang ambruk, ujar Suhanda, pihaknya akan melakukan pembangunan tiga ruang kelas dari anggaran biaya tidak terduga yang akan dikeluarkan pemerintah dalam waktu dekat. “Masih butuh data kajian berapa anggaran yang dibutuhkan,” ucap Sughanda.

Baca juga: Atap Sekolah Ambrol, Empat Siswa SD Depok Terluka

SD Kalibaru 2 ambruk pada 26 Februari 2016, karena bangunanya yang telah lapuk dan tidak kuat menahan hujan dan angin kencang pada saat kejadian. Soalnya, bangunan sekolah tersebut telah berdiri selama 42 tahun, dan belum mendapatkan perbaikan total. “Memang banyak sekolah yang sudah tua bangunanya. Makanya, kami menginventarisasinya dari awal tahun kemarin,” ucap Suhanda.

IMAM HAMDI