Nasional, Bojonegoro - Sulis Setyowati, 35 tahun, tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Desa/Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, merupakan salah satu korban karamnya kapal di perairan Malaysia, Senin 23 Januari 2017. Jenazah Sulis sudah dikirim dari Johor, Malaysia dan diperkirakan tiba di Margomulyo, Bojonegoro pada Sabtu 27 Januari 2017.

Kepala Dinas Industri dan Tenaga Kerja Bojonegoro Agus Suprianto mengatakan telah menerima pemberitahuan dari Kementerian Luar Negeri di Jakarta. Setelah dilakukan pengecekan, ternyata ada satu korban dari Bojonegoro. “Ya, ada satu korban dari Bojonegoro,” ujar Agus, Jumat, 26 Januari 2017.

Berita lain: Adukan Fahri Hamzah, Migrant Care: Istilah 'Babu' Tidak Etis

Agus menuturkan Sulis Setyowati berasal dari Kabupaten Ngawi dan menikah dengan warga Dusun Jeruk Gulung, Desa/Kecamatan Margomulyo. Dia berangkat ke Malaysia dengan status tenaga kerja illegal bersama rekan-rekannya, hingga kemudian terjadi musibah yang merenggut nyawannya.

Di Bojonegoro, warga yang bekerja di luar negeri menyebar di beberapa kecamatan. Seperti di Kecamatan Dander, Ngambon, Tambakrejo, Temayang, Purwosari, dan Sumberejo. Mereka sebagian besar bekerja di Malaysia, Jepang dan Korea.

Berita lain:Jokowi Belum Terima Surat Pemberhentian Sementara Patrialis

Sebelumnya Sekretaris Utama Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Hermono menjelaskan kronologi penemuan perahu pengangkut TKI yang tenggelam di perairan Malaysia di dekat kota Mersing, Johor. Ia mengatakan perahu ditemukan masyarakat setempat sekitar pukul 09.15 di daerah Mersing.

“Informasi awal adanya boat pancung karam di Tanjung Rhu, Johor, dan diduga berasal dari Indonesia,” kata Hermono saat dihubungi Tempo, Senin, 23 Januari 2017. Ia menduga mereka berangkat dari wilayah Batam. Ia memastikan mereka berangkat bukan dari pelabuhan resmi.

SUJATMIKO