Nasional, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memastikan pasukannya bersikap netral saat membantu polisi mengamankan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak. Menurutnya, pengamanan total di masa pilkada adalah instruksi Presiden Joko Widodo.

"Peran TNI membantu mengamankan pelaksanaan Pilkada serentak, kebijakan ini adalah tindak lanjut dari arahan Presiden RI,” kata Gatot usai memberikan pengarahan kepada 1.156 peserta Apel Komandan Satuan (AKS) TNI, dikutip dari berita pers Pusat Penerangan Mabes TNI, Kamis, 26 Januari 2017.

Baca juga:
Sosok Patrialis Akbar, Ngobrol-Ngobrol Terus Jadi (Hakim MK)
Patrialis Akbar Terancam Pemecatan

Menurut Gatot, TNI tetap berperan dalam pesta demokrasi, yaitu lewat penurunan pasukan bantun kendali operasi yang tersebar di 101 daerah, baik tingkat Provinsi, Kabupaten dan Kota.

“Bentuk partisipasi yang dilakukan TNI adalah dengan mengerahkan pasukan guna menjaga dan mendeteksi kemungkinan ancaman terhadap pelaksanaan Pilkada,” kata dia.

Silakan baca:
Warga Penolak Bandara Siap Hadang Jokowi
Massa Ancam Hadang Rizieq Syihab di Bandara Juanda

Dia memastikan TNI akan mengantisipasi segala kemungkinan terburuk. “Masyarakat tidak perlu khawatir, jangan berprasangka yang tidak baik, sehingga masyarakat bisa beraktifitas seperti biasa dan tenang, karena pesta demokrasi harus bergembira," katanya.

Jenderal bintang empat itu pun meminta bantuan awak media untuk memonitor pelaksanaan pilkada.

Dia mengaku terbuka terhadap laporan ada tidaknya prajurit TNI yang terindikasi berpihak pada peserta Pilkada.

"Tolong sampaikan namanya siapa, pangkatnya apa, satuannya dimana, dan apa yang dilakukan, segera saya tindak dan proses hukum,” ujar Gatot menegaskan.

Masa pilkada serentak 2017 akan berakhir kurang dari sebulan lagi. Masyarakat pun dijadwalkanuntuk mencoblos calon kepala daerah pilihannya pada 15 Februari 2017 nanti. Di DKI Jakarta sendiri, masa pilkada sudah melewati tahap penentuan jumlah Daftar Pemilih Tetap, para pasangan calon pemimpin DKI segera menjalani debat resmi kedua, Jumat esok.

YOHANES PASKALIS