Travel, Jakarta - Siapa tak mengenal keindahan Grand Canyon? Pemandangan ngarai curam yang terukir meliuk-liuk membingkai Sungai Colorado itu begitu memukau dan sangat sering dijadikan latar lokasi syuting berbagai film Hollywood.

Banyak orang yang bercita-cita mengunjungi Grand Canyon di Amerika Serikat. Namun, sebenarnya tidak perlu jauh-jauh bertolak ke belahan bumi lain untuk menikmati pemandangan yang menyerupai situs cagar alam di Arizona itu.

Di Kabupaten Jombang, Jawa Timur tersembunyi destinasi wisata ngarai alam yang tak kalah indahnya dengan Grand Canyon. Namanya adalah Kedung Cinet, yang berlokasi di Desa Klitih, Kecamatan Plandaan.

Jujugan wisata alam yang kerap dijuluki ‘Miniatur Grand Canyon’ itu terselubung di tengah-tengah hutan belantara yang lebat. Untuk menjangkaunya, dibutuhkan penyusuran dengan jarak tempuh sekitar 10 km dari Jembatan Brantas Ploso.

 

Sepanjang jalan penyusuran, mata akan dimanjakan oleh pemandangan cantik hutan jati, serta sawah dan kebun penduduk yang tertata rapi di balik latar belakang pegunungan. Sayangnya, jalanan menuju ke Kecamatan Plandaan ‘dihiasi’ oleh banyaknya titik aspal yang terkelupas.

 

Sebelum tiba di Kedung Cinet, Anda diwajibkan uji nyali sejenak dengan menyeberangi sebuah jembatan bercat kuning yang dikenal dengan nama Jembatan Goyang. Mengapa? Karena jembatan itu akan bergoyang-goyang cukup kencang saat ditapaki dan diembus angin.

 

Perjalanan menyusuri medan yang cukup menantang akan terbayar seketika saat tiba di Kedung Cinet. Anda akan disambut oleh pemandangan jalur aliran sungai tenang berwarna kehijauan yang dikelilingi tebing-tebing yang meliuk karena proses alami.

 

Saat memandangnya, Anda akan diingatkan oleh gambaran Grand Canyon dalam skala yang lebih kecil. Tentunya, berfoto ria adalah kegiatan wajib untuk mengabadikan keindahan alam di Kedung Cinet.

 

Namun, berhati-hatilah jika hendak bermain air. Meskipun tampak jernih, jangan tergoda untuk sembarangan menceburkan diri atau berenang ke dalamnya. Selain itu, berhati-hatilah saat menapaki bebatuan di sekitar sungai.

 

Meskipun Kedung Cinet sudah mulai populer di kalangan pecinta pelesir belakangan ini, tampak belum ada upaya serius dari Pemkab Jombang untuk mengelolanya sebagai obyek wisata berkelas nasional; bahkan internasional.

 

Promosi tentang ngarai nan memukau itu terbilang cukup jarang. Belum lagi, sarana dan prasarana pendukung wisata di sana masih kurang. Mulai dari penunjuk arah, lahan parkir, hingga infrastruktur jalan.

 

Namun, di sisi lain, karena belum terlalu banyak diekspose, keindahan alami Kedung Cinet masih sangat terawat dan bebas dari sampah pelancong. Para pengunjung turut bertanggung jawab menjaga kealamiannya dengan tidak iseng mencorat-coret tebingnya.

 

Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan saat mengunjungi Kedung Cinet.

 

1. Saat terbaik untuk ke Kedung Cinet adalah waktu musim kemarau, karena akses ke lokasi menjadi lebih mudah dan aman. Selain itu, kondisi air sungai lebih jernih.
2. Sebisa mungkin hindari berkunjung ke sana saat musim hujan untuk mendapatkan pemandangan terbaik.
3. Jangan mencorat-coret bebatuan alam di ngarai agar terjaga keindahannya.
4. Jangan membawa makanan dan minuman dalam kemasan plastik, dan membuang sampahnya sembarangan.
5. Persiapkan kondisi fisik, karena untuk mencapai lokasi ngarai harus melalui medan yang cukup ekstrim dan terpelosok.
6. Bawalah peta cadangan jika diperlukan. Sebab, setibanya di hutan Desa Plandaan, kemungkinan besar sinyal seluler akan padam, sehingga GPS tidak dapat diandalkan.
7. Jangan malu untuk bertanya pada warga atau penduduk desa cara terbaik mencapai lokasi Kedung Cinet. Namun, tetap jagalah kesopanan.
8. Jangan membawa barang-barang berharga dan berikan pengamanan ekstra pada kendaraan, karena belum ada pengelola resmi dari tempat wisata tersebut. Sehingga, keamanan parkir dan barang bawaan adalah tanggung jawab pengunjung sepenuhnya.

 

 

 

BISNIS.COM